Nindi Oktaviani
Kelas 7C
TRAGEDI
KANJURUHAN
Tragedi kembali merambah pertiwi
Muncul kasus berbasis kebodohan memilukan
sekaligus memalukan
Kecerobohan penanganan berangkat dari
segelintir kebodohan
Hal tabu di pertontonkan sesama anak bangsa
Kecerobohan berasas fanatisme tanpa akal
berakhir duka
Waktu ditangguhkan
Waras ditinggalkan
Nyawa
ditumbalkan
Berangkat dari sikap kekanak-kanakan
menghadapi kegagalan
Bukankah di setiap pertandingan harus ada
yang kalah?
Wajibkah setiap pertandingan ada kericuhan?
Hal bodoh dipertontonkan
Egoisme sesaat dibanggakan
Hal sepele dipentingkan
Hal penting disepelekan
Kanjuruhan 01 Oktober 2022
Mencatat sejarah pilu sepak bola Indonesia
Mencatat sejarah pilu Indonesia
Dunia internasional berbela sungkawa
sekaligus tertawakan sikap kampungan kita
Berawal dari segelintir orang masuk lapangan
Digertak teriakan hingga situasi berubah
mencekam
Berujung ramainya pemukulan
Seratus orang lebih meregang nyawa
Mereka kembali dalam dekapan Tuhan
Diiringi tangisan orang orang tercinta
Bagaimana nasib sepak bola Indonesia?
Lebih baikkah sepak bola Indonesia tanpa supporter?
Ataukah, Indonesia lebih baik tanpa sepak
bola?
0 comments:
Post a Comment