08 March 2024

PELANGI YANG BERBEDA

Edit Posted by with No comments

Nayla Ameera

9D


Aldara, dan Clarissa adalah saudara kembar. Meski bukan kembar identik, namun Aldara adalah selalu dibanding-bandingkan dengan saudara kembarnya. Kekurangannya yang selalu dianggap remeh oleh sebagian orang, terkadang membuatnya ingin menyerah dengan keadaan. Berbeda jauh dengan Clarissa, seorang gadis yang dikenal nyaris sempurna, entah itu dari segi fisik, kepintaran dan lainnya.

Aldara selalu merasa bahwa dirinya sungguh tidak berarti. Ia hanya seperti tokoh yang seharusnya tidak ada. Hingga suatu hari, Aldara benar-benar sudah lelah atas segala yang menimpanya di sekolah. Ia berlari menuju kamar dan menangis tanpa suara. Aldara menangis lama sekali hingga tertidur pulas.

Di alam bawah sadarnya, ia tengah menangis di tengah hamparan putih tanpa ujung. Tak berselang lama, seseorang berusaha menghampirinya. Awalnya Aldara tak sadar siapa orang itu. Namun, ketika semakin dekat, ia mulai menyadari bahwa orang tersebut adalah neneknya yang telah lama tiada. Aldara lantas berlari dan memeluk sang nenek. Neneknya membalas pelukan itu. Beberapa saat kemudian, sang nenek baru menyadari bahwa cucunya baru saja menangis.

“Cucuku, mengapa kau menangis?” tanya nenek sembari menghapus air mata Aldara.

Aldara menceritakan segala kegundahan hatinya, rasa sakit yang selama ini ia tahan sendiri. Setelah mendengar keluh kesah Aldara, nenek tersenyum dan mengusap rambut Aldara. Tiba-tiba saja pelangi muncul di antara mereka berdua.

“Lihatlah pelangi itu, cantik bukan?” tanya nenek.

Aldara mengangguk.

“Aldara, pelangi adalah salah satu objek yang dicintai banyak orang karena keindahan warnanya yang berjajar rapi. Namun bisakah kamu bayangkan jika pelangi itu kehilangan salah satu warnanya, atau bahkan lebih? Mungkin akan banyak sekali orang yang bisa saja hilang ketertarikannya pada pelangi itu. Hanya beberapa saja orang yang akan bertahan dengan ketertarikannya. Pelanginya memang masih indah, namun ia kehilangan kesempurnaannya. Tapi, ingatlah Aldara, pelangi tak menampakan seluruh warna yang ada, ia hanya menampakan 7 warna saja. Jika pelangi yang kehilangan warnanya ada kemauan untuk berubah, maka ia bisa saja mencari warna lain untuk melengkapinya dan menjadi pelangi yang berbeda namun masih memiliki keindahan yang sangat menawan. Jadilah pelangi itu Aldara, pelangi yang berbeda namun memiliki daya tarik tersendiri. Di dunia ini, tidak semua orang menyukaimu namun juga tidak semua orang membencimu. Kamu tidak harus terobsesi untuk sempurna di mata semua orang karena  hal itu hanya akan sangat melelahkan dan tiada akhirnya. Jadilah versi terbaik dari dirimu, ya?” Nenek berbicara panjang lebar untuk menyemangati cucunya.

Aldara mengangguk, air matanya kembali jatuh membasahi pipi sendunya. Ia lalu memeluk nenek dengan erat. Namun, sang nenek perlahan menghilang. Tak lama, Aldara terbangun dari tidurnya. Saat itu juga, rasa sakit yang selama ini menyelimuti dirinya tiba-tiba berubah menjadi sebuah kepercayaan diri, bahwa semua yang ia miliki sekarang adalah sebuah keistimewaan yang tak semua orang miliki.

Inilah Aldara sekarang, ia telah menjadi “pelangi yang berbeda.”***

0 comments:

Post a Comment