26 December 2023

Yolo (Kisah Dua Orang Pengembara Di Negeri Antah Berantah) (Bagian 2)

Edit Posted by with No comments

 M. Farid Rubiansyah

VIII E


                Kurun demi kurun telah berlalu. Joe dan partnernya Emmy berhasil menguasai tanah tak bertuan itu dan membuat kerajaannya sendiri. Persis seperti apa yang tertuang dalam puisi yang ditulis oleh salah satu pelayan dan penyair kesukaan Joe, Mistrole, yang isinya :

"Dialah yang melawan tentara dan membunuh raja mereka

Dialah yang merebut semua tanah mereka dan mencuri pedang milik mereka

Warga desa pura pura menyukai dia

Dan namanya adalah Joe".

                Siang itu, Joe dan Emmy sedang duduk di singgasananya yang megah. Ketika itu mereka menerima seorang tamu dari kalangan orang lokal. Tamu tersebut membawa kabar mengenai sesuatu yang telah terjadi di pusat kota.

                ‘’Apa yang membuatmu datang ke istana ini, rakyat Joeland yang rendahan?" tanya Joe dengan nada angkuh.

                ‘’Ohh, Yang Mulia Pemilik Kerajaan Joeland...," sahut sang warga desa.

                ‘’Eeh…hem!" dehem Emmy agak dipaksakan karena namanya tidak disebut.

                ‘’Dan partnernya yang ia percayakan," timpal sang warga desa sedikit kesal.

                ‘’Sesungguhnya aku membawa berita kurang mengenakkan dari kota kepada Baginda. Sebuah portal ke dunia lain telah terbuka di pusat kota. Semua warga ketakutan, dari dalam portal itu keluar suara yang cukup mengerikan," lanjut sang warga desa.

                ‘’Suara apakah itu?" Joe kembali bertanya.

                ‘’Suara seperti Haaaaa…. Hua……. He……., tapi yang jelas itu suara naga, ya itu naga!," jawab sang warga desa.

                ‘’Naga kau bilang ha. Oh, aku dapat menyelesaikan masalah ini karena akulah yang terhebat dan terbaik di seluruh negeri ini," jawab Joe dengan nada yang sombong

                ‘’Kabarkan berita gembira pada seluruh rakyat di kota, bahwa aku, Joe yang sangat kuat dan penuh keagungan akan mengalahkan naga kecil dan lemah yang kau katakan tadi, bawalah aku ke portalmu itu!" tukasnya.

                Singkatnya, rombongan yang terdiri atas Joe, Emmy, Mistrole, dan sang warga desa itu sampai di tempat yang dituju. Banyak warga telah berkumpul di tempat itu untuk menyambut rombongan.

                ‘’Salam rakyat Joeland yang saya hormati. Sekarang juru selamat kalian telah hadir untuk menghancurkan monster yang kalian telah adukan kepadaku lewat warga berhidung besar ini," sapa Joe kepada seluruh rakyatnya.

                ‘’Juru selamat?" para warga kebingungan.

                ‘’Aku. Akulah juru selamat kalian dari monster lemah yang bersembunyi di balik portal ini,"  Joe kembali menjawab. Kemudian, terdengar sorak sorai warganya saat itu juga.

                Emmy menarik tangan Joe dan mengajaknya berdiskusi, apa Joe memang benar benar sanggup mengalahkan naga itu.

                ‘’Jadi, kau sanggup tidak mengalahkan naga itu ?," tanya Emmy.

                ‘’Apa?Beraninya kau mempertanyakan keberanianku ini ?"  jawab Joe.

                Kemudian suara naga keluar dari mulut portal. Membuat Joe terkejut dan melompat ketakutan. Ia hanya bisa melihat Emmy tersenyum melihat respon temannya itu.

                Emmy berpikir bahwa Joe mungkin sebenarnya tidak bisa melakukan ini semua, dia hanya melakukan akting berani di depan warganya karena gengsi. Sebenarnya yang membantunya mendapatkan semua tanah di negeri itu adalah dirinya sendiri, namun Joelah yang menikmati sorak sorai dari warganya yang payah. Semuanya, harta, tahta, dan ketenarannya di masyarakat telah membuat Joe lupa daratan, menjadikannya pribadi yang awalnya pengecut dan penakut menjadi angkuh dan sombong dengan tidak menghilangkan rasa penakut dan pengecutnya itu. Mungkin sudah saatnya Joe mendapat balasan karena keangkuhannya dan kesombongannya itu dengan membiarkan ia masuk ke dalam portal itu.

                “Baiklah warga Joeland yang setia, sekarang aku akan masuk ke dalam untuk mengalahkan naga itu, ini hanya perlu waktu lima menit saja!”, tungkas Joe.

                Joe pun masuk kedalam portal itu disusul Emmy, Mistrole membuntuti mereka dari belakang. Di sana, Joe terkejut melihat bahwa mereka bertiga ada di sebuah tanah nan kering dimana mereka dapat melihat kekosongan dan kehampaan di bawah tanah itu. Joe melihat sesuatu yang membuatnya respon mengeluarkan pedang nya dan membunuh se4suatu tersebut.

                “Ya, akhirnya kita membunuh naga itu dan menyelesaikan daftar yang ingin kita lakukan selagi hidup," ucap Joe dengan bangganya menoleh ke arah Emmy di belakangnya.

                “Tunggu, kau pikir itu naga?" tanya Emmy.

                “Jadi seperti apa naga itu?," Joe berbalik menanya.

                ‘’Nah, seperti itu!" jawab Emmy terkejut.

                Joe menoleh ke belakang dan betapa terkejutnya dia bahwa yang ia lihat adalah naga yang besar, membuatnya melemparkan pedangnya ke belakang dan membuatnya berteriak sejadi-jadinya.

                “Hai, namaku Joe. Senang bertemu kau!," sapa Joe terbata bata.

                Naga itu menghembuskan nafasnya ke arah Joe, membuat nyalinya ciut. Dia berlari ke belakang menghampiri Emmy dan Mistrole. Sementara, naga itu terbang tinggi mendekati mereka, membuka mulutnya dan mengeluarkan api yang sangat besar yang mengarah kepada mereka berdua.

                ‘’Awass!!!’’ teriak Joe. Ia memeluk erat Emmy, menghindarkan mereka berdua dari nafas naga.

                ‘’Cepat, kita harus berbuat sesuatu sebelum naga itu kembali!" desak Joe.

                Untuk sesaat, Emmy merasa bahwa Joe sudah mampu mengatasi kepayahannya dalam bertempur. Ia tidak menyangka bahwa sahabatnya itu bisa setegas itu mengungkapkan keberaniannya. Mungkin karena Joe sangat menikmati pertempuran ini. Kini, ia harus mengikuti apa yang di perintahkan oleh sahabatnya itu.

                Emmy menembakkan beberapa anak panah ke arah naga itu, sedangkan Joe menaiki sebuah gunung untuk bisa menaiki naga itu dan menusuknya. Namun, ketika ia sampai di puncak gunung, ia melihat Mistrole sedang berdiri mengamati naga itu.

                “Hei, sedang apa kau disana?," tanya Joe keheranan.

                ‘’Aku sedang mengamati naga itu. Sebenarnya aku kasihan melihat Emmy sendirian di bawah sana melawan naga itu. Kau pula sedang apa disini?," ucap Mistrole berbalik bertanya.

                ‘’Aku sedang membantu sahabatku itu, dengan cara seperti ini…..!!!," seketika itu juga Joe melompat dari atas ketinggian ke tubuh naga itu. Ia sudah menusuknya, namun, kekuatan naga itu sangat besar, ia tidak mati juga. Naga itu menggoyang goyangkan badannya, membuat Joe terjatuh ke bawah.

                ‘’Joe, kau tidak apa apa?," ucap Emmy merasa khawatir pada kondisi Joe.

                ‘’Aku baik baik saja," sahut Joe.

                ‘’Kelihatannya, kekuatan naga itu terletak pada batu permata yang ada di kepalanya. Ia menyerap kekuatan batu permata itu, kita harus menghancurkan batu itu!," ucap Emmy mengernyitkan matanya pada batu permata yang ada pada kepala naga itu sambil membantu kawannya itu berdiri.

                “Sudahlah, aku sudah percayakan semuanya pada MIstrole, dia akan menangani semua ini," ucap Joe dengan tenangnya.

                Sementara itu di atas gunung. Mistrole melompat ke arah naga itu, ia berhasil mendarat di tubuh naga. Ia mencabut pedang yang telah tertusuk di tubuhnya sebelumnya, kemudian berjalan dengan tertatih tatih ke arah kepala naga itu. Ia akan menusuknya tepat di tempat batu permata itu berada. Sebelum menusuk, ia berkata kata untuk yang terakhir kalinya.

                ‘’mereka tidak cukup dan tidak akan pernah cukup untuk membayarku melakukan ini !!!." Kemudian, dia menusuk permata yang ada di naga itu. Naga itu berhenti menyerang Joe dan Emmy. Naga itu mengapung dan terus mengapung, hingga akhirnya meledak. Membuat Mistrole terpental sangat jauh ke langit dan kemudian jatuh ke tanah dengan cepatnya.

                Setelah kondisi aman. Joe pun berteriak ‘’Yah. Akhirnya kita berhasil mengalahkan naga itu".

                Emmy berdehem dan berkata “Ya, meskipun bukan kau yang menghabisi naga itu. Yang menghabisinya adalah Mistrole;. Tunggu, dimana dia?," lanjutnya dengan nada keheranan.

                Mereka terus mencari Mistrole dan akhirnya mereka menemukannya tergeletak di tanah. Hari itu akan selalu mereka ingat, penyair dan pelayan yang baru saja menyelamatkan mereka dari marabahaya dan selalu mengagung agungkan nama mereka berdua di mata masyarakat telah berpulang ke pangkuannya yang memiliki hidup.

                Sebagai penghormatan terhadap pelayan mereka yang selalu mereka marahi dan caci. Joe dan Emmy pun sepakat untuk menamai tanah itu sebagai “Mistroland”. Mereka menangis sebagai rasa bangga karena mereka sudah menyelesaikan daftar keinginan mereka sekaligus sebagai rasa sedih karena mereka baru saja kehilangan orang yang paling mereka percayai.

                “Sudahlah, kita hanya bisa bersabar untuk itu, tidak ada seorang pun yang tahu bahwa kejadian ini akan terjadi!," hibur Emmy untuk menghilangkan rasa sedih Joe.

                “Iyah, aku tahu itu. Kita harus bisa bangkit setelah semua yang kita alami hari ini. Hai, bagaimana kalau kita buat daftar keinginan baru yang berisi apa saja yang ingin kita lakukan seperti ikut kelas dansa atau mengikuti pertunjukan sirkus, bagaimana ha..?," ujar Joe terdengar menyarankan.

                “Terus bermimpi Joe, teruslah bermimpi yang indah," sahut Emmy.

               

Tammat

 

               

 

 

0 comments:

Post a Comment