21 October 2022

Kena Batunya

Edit Posted by with No comments

Delfan Satria Kustiadi

Kelas 8C

Kena Batunya

Hari ini Dayu rajin sekali. Pagi-pagi, ia sudah bangun tidur. Ia segera siap-siap untuk pergi ke sekolah. Kemudian, ia segera menuju rumah Bayu dengan sepeda BMX-nya. Mereka pergi ke sekolah bersama-sama.       

Di perjalanan ia melihat Beni sedang memancing di sungai. Dayu dan Bayu segera berhenti. Mereka mau menjahili Beni. Dengan mengendap-endap, mereka mendekati dan kemudian mendorong Beni . Beni pun jatuh.          

“Ha…ha…ha…,” mereka tertawa kegirangan.

Untung saja Beni pandai berenang sehingga ia segera menepi ke pinggir sungai. Beni merasa sangat marah pada Dayu dan Bayu. Namun ia bersikap seolah tak peduli atas kejadian itu. Ia segera naik lagi ke daratan dan kembali memancing ikan. Ia memancing di bagian sungai yang sangat dalam.                 

"Wah, dia benar benar belagu, Bay! Lihat saja, dia seperti tidak melihat kehadiran kita,” ujar Dayu.

“Iya, tuh! Nanti pulang sekolah kita ceburin lagi!" timpal Bayu  .                            

"Ayo kita berangkat sekolah sebelum terlambat,” lanjutnya. Mereka pun pergi meninggalkan Beni. Beni memang tidak sekolah. Setelah lulus dari Sekolah Dasar, ia tidak melanjutkan sekolah.

***

Sepulang sekolah, Bayu dan Dayu berencana untuk menyeburkan Beni lagi. Mereka berdua mendekati Beni dengan mengandap-endap. Namun rupanya Beni sudah siap dengan rencana mereka yang akan menceburkannya lagi. Ia bahkan sudah menyusun rencana untuk membuat kedua anak itu jera.

Saat kedua anak itu hendak beraksi, ia segera berkata.

"Mau nyeburin aku lagi? Kalian ini memang sombong dan jahil, tapi aku tahu bahwa sebenarnya kalian penakut.”

"Apa kamu bilang? Kami penakut? Kalau berani, coba lawan kami,” ucap Dayu berapi-api.

“Kalau kalian berani, kejar aku sini! Ayo!" kata Beni sambil melompat ke sungai.                  

"Ayo kejar aku kalau kalian bukan pengecut!" lanjut Beni sambil terus berenang ke tengah.   

Dayu dan Bayu sangat marah. Tanpa pikir panjang, mereka segera melompat ke sungai. Mereka baru menyadari kalau sungai itu sangat dalam. Menyadari hal itu, Bayu segera berenang ke tepi sungai dan naik kedaratan. Tapi Dayu tidak bisa berenang. Ia mulai panik saat merasa tubuhnya terbawa arus.

"Tolong aku, Bay! Aku nggak bisa berenang,” teriak Dayu. Badannya timbul tenggelam terbawa arus sungai. Dari tepi sungai, Bayu hanya bisa melihat Dayu dengan rasa kasihan.

Beni mulai kehabisan nafas. Melihat hal itu, Beni merasa kasihan. Ia langsung mendatangi Dayu dan menariknya ke tepi. Beni langsung menidurkan Dayu dan menekan perut Dayu berkali-kali. Dayu memuntahkan air dari perutnya.

Dayu terlihat lemas. Namun ia berusaha bangkit. Dengan malu-malu, ia berkata.              

"Thank you sudah menolong aku, Beni. Aku sudah menjahili kamu, tapi kamu malah menolong aku. Maafkan aku, ya!"

"Maafkan aku juga, ya, Ben!” ujar Bayu.                       

Beni mengangguk

"Aku juga minta maaf. Gara-gara aku, kalian hampir tenggelam," kata Beni. Mereka bersalaman.  Dalam hati, Dayu dan Bayu berjanji untuk tidak menjahili orang lain lagi.

***

0 comments:

Post a Comment