Wiji
Kelas 7I
Langit berwarna biru yang menjulang tinggi tanpa penahan itu memayungi seluruh alam. Aku sempat berfikir apakah keinginanku akan menjulang tinggi seperti langit? Aku hanya manusia biasa yang selalu bergantung pada orang lain. Mana mungkin keinginanku akan tinggi seperti langit.
"Seandainya hal yang kau inginkan terjadi, apa yang akan kau lakukan?" Tiba tiba seorang menepuk pundakku dari belakang. Aku terkejut. Namun aku segera menjawab.
"Akan kubuat kota ini menjadi kota yang maju. Tidak seperti pemimpin kota lain yang selalu saja bertele-tele," ujarku dengan angkuh.
Ide yang bagus. Aku pun seorang wali kota. Aku tidak pernah bertele-tele tentang kotaku. Namun harus ada beberapa darah agar kotaku selalu maju dan tentram, "ujarnya. Ia adalah seorang kakek.
Aku tercengang takut saat sang kakek menjawab dengan seperti itu. Namun dia berbisik di telingaku. "Jangan takut aku belum memperkenalkan namaku.
Namaku Ahmad Sedriani."
Aku tidak menghiraukannya dan pergi berlari kencang diliputi rasa takut. Beberapa hari berlalu. Aku mencari informasi tentangnya. Ternyata, dia adalah wali kota dan sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.
0 comments:
Post a Comment