Naira Hilmiah
Kelas 9G
Saat aku duduk di sebuah taman, mataku tertuju pada seorang pria yang begitu memesona. Pria itu tersenyum dengan begitu manis, melebihi manisnya gula.
Pria itu menghampiriku dengan senyuman yang terukir indah di wajah tampannya. Ia mengajak diriku untuk mengikutinya. Sesampainya di sebuah danau. Pria itu menatapku dengan tatapan yang begitu damai.
Tak lama terdengar suara ayam jantan berkokok. Aku pun terbangun dari mimpi indahku. Sambil tersenyum, aku terus mengingat wajah tampan pria itu. Tak lama dari itu aku tersadar jika pria yang ada di dalam mimpiku itu adalah sahabatku sendiri. Sangatlah tidak mungkin bagiku untuk bisa bersama dengannya, karena ia masih mencintai masa lalunya dan aku hanya bisa mengaguminya dalam diam.
0 comments:
Post a Comment