Asri Fajriani
Nafasku
terengah-engah selama berlari. Aku khawatir dia benar-benar akan melakukan hal
bodoh itu. Kami sudah lama bersahabat, memangnya sedalam apa dia mencintai
lelaki brengsek itu?
Untungnya aku belum terlambat. Dia masih menangis tersedu-sedu di
atas jembatan. Aku tidak menyangka dia akan seperti ini. Sekonyol itukah kau
mati, Laura?
"Rin, saya udah gak kuat lagi. Saya sedih banget dibilang
jelek. Saya seneng pernah ada hubungan sama dia."
"Seneng? Ma...maksud kamu apa, Ra? Ayo turun. Gila kali.
Gara-gara cowok doang bunuh diri!"
"Saya kemarin nonton Sponge Bob bareng dia."
Abbas, mantannya pun datang. Aku memang sengaja menyuruhnya ke sini
agar Laura mau turun.
"Ayo, Ra. Kamu pasti bisa!" Aku heran mendengar ucapan
Abbas. Tapi akhirnya aku pun mengerti ketika Laura berteriak, "AKU JELEK
DAN AKU BANGGA!"
Dengan kesal, aku berteriak, "Seharusnya saya membiarkanmu
jatuh,". Ah sial, mereka berdua tertawa.
0 comments:
Post a Comment