24 October 2025

Bulu-bulu Gagak

Edit Posted by with No comments

 Penulis: Axelia Yurizaki 

Kelas: 8H


Di sebuah kamar yang besar dan megah, terlihat seorang pria yang sedang membaca buku di atas kasurnya. Namanya adalah Valerius Nyx Raven Holt, atau yang lebih dikenal dengan Val. Val merupakan pangeran dari Kerajaan Ravenholt. 


  Ia sedang membaca buku novel kesukaannya, yang menceritakan perjalanan kesatria-kesatria kegelapan. Val sudah membaca buku itu berkali-kali. Dia terlihat begitu serius membacanya. Karena salah satu karakter kesukaannya yang merupakan seorang calon pewaris kerajaan sedang bertarung mempertaruhkan nyawanya melawan seorang ratu legendaris, lalu... 


"Augh! Hah... yang benar saja...," Val terdengar sangat kecewa dan kesal akan sesuatu.


"Kenapa sih semua karakter kesukaanku kebanyakan harus mati? Mana lagi diubah jadi gagak." Kekecewaan terpampang jelas di wajahnya.


Selagi ia meratapi nasib karakter kesukaannya itu, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Val menoleh ke arah pintu, lalu terdengar suara seorang wanita paruh baya dibaliknya. 


"Yang mulia, makan malam telah siap. Yang lain sudah menunggu di ruang makan," ucap pelayan itu dari luar.


"Baiklah, saya akan segera kesana," Val sedikit berteriak agar pelayan itu bisa mendengarnya. Ia melirik jam di dinding dan benar saja ini sudah waktunya untuk makan malam.


Sang pelayanan yang mendengarnya pun pergi. Suara langkah kakinya menggema ke sepanjang lorong. Val menutup novelnya, ia beranjak dari kasurnya dan menyimpan novel itu di rak buku miliknya. Val tiba tiba sekilas mendengar suara gagak namun ia hiraukan hal itu karena ada banyak gagak di sekitar kerajaan. 


Ia sekarang sedang berjalan menyusuri lorong-lorong kerajaan. Jarak kamarnya dan ruang makan cukup jauh, jadi ia terkadang malas jika harus berjalan jauh hanya untuk makan saja. Terlebih lagi pengawal pribadinya sedang mengambil cuti untuk beberapa hari. Sungguh menyebalkan. 


Ia terus menuruni anak tangga yang rasanya tidak ada habisnya sebelum ia akhirnya sampai di ruang makan. Di dalam sudah ada saudara-saudaranya dan beberapa pelayan. Val duduk di kursi miliknya. Semua orang menunggu untuk sang raja untuk datang. Tidak ada satupun dari mereka yang ingin berbicara dengan satu sama lain. 


Beberapa saat kemudian seseorang memasuki ruangan. Sang raja telah tiba, semua orang di ruangan tersebut langsung memberi hormat kepadanya. 


"Sepertinya kalian sudah menunggu cukup lama ya?" tanya sang raja. Mereka pun mulai makan. 


Di pertengahan acara makan mereka. Sang raja mengumumkan bahwa ia akan menunjuk salah satu dari mereka untuk menjadi penerusnya.


Semua orang di ruangan itu terdiam. Setelah beberapa menit keheningan yang menusuk itu, Raja akhirnya menunjukkan seseorang. 


"Valerius. Kaulah yang akan mewarisi tahta kerajaan," ucap sang raja. Val terkejut ketika mendengar namanya disebut. 


"Apa? Ayahanda kenapa harus saya?" tanya Val. 


"Kau adalah anak yang baik dan ayah tidak bisa mempercayai saudara-saudaramu." Seluruh ruang kembali hening. Val bisa merasakan tatapan tajam dari saudara-saudaranya. Val lama kelamaan kehilangan nafsu makannya dan pamit untuk pergi ke kamarnya lebih dulu. 


Val akhirnya sampai di kamarnya namun ia terkejut ketika menemukan kamarnya yang tadinya rapih menjadi hancur berantakan. Namun, yang menarik perhatiannya adalah sehelai buru gagak yang terletak di tengah-tengah kamarnya. 


"Apa-apaan ini?!" Val mencoba untuk menenangkan dirinya dan memanggil pelayan untuk membersihkan kamarnya. 


Beberapa bulan kemudian, Val sudah lupa dengan kejadian itu. Ia lebih memikirkan apa yang harus ia lakukan karena besok adalah hari dimana ia akan secara resmi diangkat menjadi seorang pewaris kerajaan.


Waktu sudah menunjukkan jam sembilan malam. Val sedang berjalan menuju kamarnya, ia ingin segera tidur. Ketika sampai, ia langsung menutup pintu dan melemparkan dirinya ke atas kasur dan mencoba untuk tidur. 


Sekarang sudah lewat tengah malam dan Val masih tidak bisa tidur karena ia terus mendengar suara-suara bisikan seorang wanita yang terus-menerus memanggilnya. 


Pada akhirnya Val yang sudah tidak kuat memutuskan untuk mencari sumber suara itu. Ia berjalan menyusuri kerajaan mencoba mencari sumber suara wanita itu. 


Di perjalanan ia sesekali mengintip keluar jendela dan melihat bulan purnama merah yang menerangi malam itu. 


Val mendengar suara itu semakin jelas ia yakin bahwa ia semakin dekat dengan sumber suara tersebut, Ia berjalan menuju aula. Suara itu sekarang sangat jelas. 


Val melihat seekor gagak yang sedang terbang mengelilingi langit-langit aula kerajaan terus menerus. 


Tiba-tiba gagak itu berhenti terbang mengelilingi langit-langit dan berdiam diri ditengah-tengah aula. Val mencoba mendekat. Namun, sebuah cahaya tiba-tiba mengelilingi gagak  dan ia seketika berubah menjadi seorang wanita paruh baya. 


Val sangat terkejut akan hal Itu. Lalu ia teringat dengan cerita yang ada di buku novelnya. Wanita ini sangat mirip dengan ratu yang mengubah karakter kesukaannya menjadi gagak. 


"Jadi kau calon pewaris yang baru?" Wanita itu tiba-tiba bertanya kepada Val. Val hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan pelan. 


"Hmm.. mari kita lihat apakah kau pantas untuk menjadi seorang pewaris di kerajaan ini." Wanita itu menjulurkan tangannya dan seketika ada banyak bulu-bulu gagak tajam yang mencoba untuk melukai Val. 


Val berhasil menghindari bulu-bulu itu. Namun, tiba-tiba ada lebih banyak bulu yang bermunculan. Val mencoba untuk menghindari semua bulu-bulu itu namun nihil tetap saja ada bulu yang berhasil mengenainya. Val kembali dibuat terkejut karena bagian yang tergores buku itu mulai ditumbuhi bulu gagak sedikit demi sedikit. 


"Kenapa? Apa kau tidak suka dengan bulu-bulu gagak yang indah itu?" tanya wanita itu secara tiba-tiba.


"Jika kau terus tergores oleh bulu-bulu itu hingga fajar, kau akan berubah menjadi seekor gagak sedikit demi sedikit," lanjut wanita itu.


Val yang mendengarnya mencoba untuk menghindari semua bulu itu namun karena ia terlalu panik ada beberapa bulu yang berhasil mengenainya. 


Val sadar waktu fajar masih terlalu lama dan ia sudah merasa sangat lelah. Bulu-bulu terus mengenainya dan kesadaran Val menghilang sedikit demi sedikit. Hingga akhirnya ia tak kuat lagi dan pada akhirnya ia berubah menjadi seekor gagak seutuhnya. 


END.

0 comments:

Post a Comment