26 December 2023

Pesugihan

Edit Posted by with No comments

Asri Fajriani

IX F

 

Di sebuah desa, hiduplah seorang penjual sate keliling yang berdagang di malam hari. Namanya Pak Dayat. Ia hidup bersama anaknya yang bernama Dika. Semenjak istrinya meninggal, kehidupan mereka berubah total. Dari mulai perekonomian yang turun drastis, Dika anaknya menjadi pendiam, hingga dagangan satenya yang tak laku lagi.

     Hari demi hari, kehidupan mereka semakin berkekurangan. Pak Dayat putus asa. Mengingat anaknya yang tak pernah membantunya, Pak Dayat memutuskan untuk pergi ke dukun dan melakukan pesugihan.

Singkat cerita...

Setelah Pak Dayat pergi ke dukun, dagangannya mulai laku kembali. Bahkan lebih laku daripada saat istrinya masih hidup. Namun, sejak saat itu, Pak Dayat libur berjualan  pada hari Kamis atau malam Jum'at. Pada setiap malam Jum’at, ia pergi ke sebuah pohon beringin yang terbilang angker sambil membawa sesajen. Ia lalu melakukan ritual. Pak Dayat melakukan ritual itu di setiap jam 12 malam sampai terbit matahari.

Meskipun dagangannya telah ramai pembeli, Dika semakin terlihat lesu dan sering kali mengurung diri di kamar. Semakin lama, dagangan Pak Dayat terus laris walau Pak Dayat berjualan di malam hari bahkan tengah malam sekalipun.

Hingga pada suatu ketika, ada seorang warga yang menyadari keanehan yang terjadi pada Pak Dayat. Pak Shamsyul yang merasa curiga dengan Pak Dayat, pergi menemui Pak Kyai yang tinggal di desa tersebut. Pak Shamsyul kemudian menceritakan keanehan yang ia lihat.

Malam berikutnya, Pak Shamsyul berpura-pura membeli sate Pak Dayat dan membawanya ke rumah Pak Kyai. Lalu, Pak Kyai membacakan do'a-do'a sebelum memakan sate tersebut. Betapa kagetnya Pak Kyai dengan Pak Shamsyul saat melihat satenya berubah menjadi belatung sebesar ibu jari. Pak Kyai kemudian menyadari, bahwa ternyata selama ini Pak Dayat melakukan pesugihan.

 Keesokan harinya, Pak Kyai beserta beberapa orang warga pergi ke rumah Pak Dayat untuk menemui Pak Dayat dan mencari bukti. Sesampainya di rumah Pak Dayat ternyata Pak Dayat sedang menangis sambil memeluk mayat anaknya yang sudah digerogoti belatung.

Pak Kyai dengan warga setempat pun segera mengurus jenazah Dika. Sementara itu, Pak Dayat hanya memasang wajah sedih dan penyesalan. Setelah pengurusan jenazah selesai, Pak Dayat kemudian menceritakan semua yang telah ia lakukan selama ini.

Sejak saat itu, Pak Dayat tak lagi melakukan pesugihan dan memulai kehidupan yang lebih baik. Kemudian, Pak Kyai bersama warga setempat berinisiatif untuk menebang pohon beringin tua itu karena warga merasa terganggu oleh hal-hal yang ghaib setiap kali melewati pohon tersebut.

 

"Sehingga Allah akan mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, orang-orang musyrik, laki-laki dan perempuan; dan Allah akan menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. " (Q.S. Al-Ahzab : 73)

 

"Rezeki udah ada yang ngatur. Kadang, kalo diatur sama diri sendiri bisa ancur. Kita cuma tinggal ikhtiar sama do'a. Selebihnya, pasrahin aja sama yang Maha Kuasa.“ -Asri .F.

0 comments:

Post a Comment