Asri Fajriani
IX F
Di sebuah desa, hiduplah seorang penjual sate keliling
yang berdagang di malam hari. Namanya Pak Dayat. Ia hidup bersama anaknya yang
bernama Dika. Semenjak istrinya meninggal, kehidupan mereka berubah total. Dari
mulai perekonomian yang turun drastis, Dika anaknya menjadi pendiam, hingga
dagangan satenya yang tak laku lagi.
Singkat cerita...
Setelah Pak Dayat pergi ke dukun, dagangannya mulai laku
kembali. Bahkan lebih laku daripada saat istrinya masih hidup. Namun, sejak
saat itu, Pak Dayat libur berjualan pada
hari Kamis atau malam Jum'at. Pada setiap malam Jum’at, ia pergi ke sebuah
pohon beringin yang terbilang angker sambil membawa sesajen. Ia lalu melakukan
ritual. Pak Dayat melakukan ritual itu di setiap jam 12 malam sampai terbit
matahari.
Meskipun dagangannya telah ramai pembeli, Dika semakin
terlihat lesu dan sering kali mengurung diri di kamar. Semakin lama, dagangan
Pak Dayat terus laris walau Pak Dayat berjualan di malam hari bahkan tengah
malam sekalipun.
Hingga pada suatu ketika, ada seorang warga yang
menyadari keanehan yang terjadi pada Pak Dayat. Pak Shamsyul yang merasa curiga
dengan Pak Dayat, pergi menemui Pak Kyai yang tinggal di desa tersebut. Pak
Shamsyul kemudian menceritakan keanehan yang ia lihat.
Malam berikutnya, Pak Shamsyul berpura-pura membeli sate
Pak Dayat dan membawanya ke rumah Pak Kyai. Lalu, Pak Kyai membacakan do'a-do'a
sebelum memakan sate tersebut. Betapa kagetnya Pak Kyai dengan Pak Shamsyul
saat melihat satenya berubah menjadi belatung sebesar ibu jari. Pak Kyai
kemudian menyadari, bahwa ternyata selama ini Pak Dayat melakukan pesugihan.
Keesokan harinya,
Pak Kyai beserta beberapa orang warga pergi ke rumah Pak Dayat untuk menemui
Pak Dayat dan mencari bukti. Sesampainya di rumah Pak Dayat ternyata Pak Dayat
sedang menangis sambil memeluk mayat anaknya yang sudah digerogoti belatung.
Pak Kyai dengan warga setempat pun segera mengurus
jenazah Dika. Sementara itu, Pak Dayat hanya memasang wajah sedih dan
penyesalan. Setelah pengurusan jenazah selesai, Pak Dayat kemudian menceritakan
semua yang telah ia lakukan selama ini.
Sejak saat itu, Pak Dayat tak lagi melakukan pesugihan
dan memulai kehidupan yang lebih baik. Kemudian, Pak Kyai bersama warga
setempat berinisiatif untuk menebang pohon beringin tua itu karena warga merasa
terganggu oleh hal-hal yang ghaib setiap kali melewati pohon tersebut.
"Sehingga Allah akan mengazab orang-orang munafik laki-laki dan
perempuan, orang-orang musyrik, laki-laki dan perempuan; dan Allah akan
menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang. " (Q.S. Al-Ahzab : 73)
"Rezeki udah ada yang ngatur. Kadang, kalo diatur sama diri
sendiri bisa ancur. Kita cuma tinggal ikhtiar sama do'a. Selebihnya, pasrahin
aja sama yang Maha Kuasa.“ -Asri .F.
0 comments:
Post a Comment