05 December 2022

Review Buku: Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah

Edit Posted by with No comments

Nayla Ameera

Kelas 8

                                                                    REVIEW BUKU

 

 

Judul                    :     Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah

Penulis                 :     Alfialghazi

Penerbit              :     Sahima

Tahun Terbit      :     September 2020

Tebal Hlaman    :     246 halaman

 

Alasan saya memilih buku ini karena buku ini sangat menarik untuk dibahas

 

Buku ini berisi tentang motivasi-motivasi hidup islami. Bahasan yang ingin  disampaikan dalam buku ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

             Bagian pertama atau kepala buku. Bagian ini membahas perihal jatuh bangunnya perjalanan kehidupan. Bagian ini memaparkan situasi yang dialami manusia yang kemudian ditekan lagi oleh pertanyaan-pertanyaan yang berbisik di kepala

             Selanjutnya bagian kedua atau bagian tengah membahas mengenai cinta. Alfialghazi memasukan bahasan ini karena baginya cinta merupakan bagian yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan. Tulisan inti dari buku ini membawakan nasihat yang dibalut dalam kalimat motivasi berbentuk puisi dan juga memberikan analogi kisah Rasulullah dan sahabatnya.

             Dan yang terakhir adalah bagian penutup. Bagian ini adalah bagian tentang perjalanan iman, proses bagaimana berhijrah, beristiqomah, serta mengingat kematian. Bagian ini merupakan bagian penekanan juga pertanyaan-pertanyaan menggelitik yang berisi hadits serta ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan.

 

Hikmah yang dapat saya ambil setelah membaca buku ini adalah jangan menyerah dan jangan mudah putus asa sesulit apapun keadaanya. Ingatlah bahwa pertolongan Allah selalu ada untuk hamba-Nya. Tinggal kita saja yang senantiasa merayu-Nya, berdoa dengan hati yang lapang, bersabar, dan ikhlas menerima ketentuan takdir-Nya. Maka ketika bahagia itu hadir janganlah kita berbalik arah agar mendapat akhir surga yang istimewa.

 

“Teruntuk para pengendara waktu, bertahanlah sampai surga yang menjadi pelabuhan terakhir kita.”

0 comments:

Post a Comment